Ngaret seringkali didengar dalam situasi informal yang berarti terlambat atau tidak tepat waktu. Ketepatan waktu sangat penting untuk setiap kegiatan formal maupun informal dalam kehidupan sehari hari. Namun, kebiasaan ketidaktepatan waktu atau terlambat, biasa disebut "ngaret" hampir menjadi budaya yang sulit dihilangkan. Sayangnya kebiasaan "ngaret" ini seringkali dianggap hal yang wajar bahkan diterima dalam situasi apapun. Meski ngaret sudah dianggap hal yang biasa saja dan diwajari oleh beberapa kalangan, namun sebenarnya dari kebiasaan "ngaret" ini banyak dampak negatif. Tentunya dampak ini tidak hanya untuk individu kita saja tetapi orang-orang di sekitarnya. Nah, beberapa dampak negatif dari kebiasaan ngaret diantaranya:
1. Menurunnya produktivitas
Ketika seseorang terlambat bahkan jika sengaja mengulur-ngulur waktu untuk tidak tepat waktu, hal ini akan menghambat jalannya aktivitas dan membuat aktivitas atau kerjaan tertunda.
2. Meningkatnya kesan tidak profesional
Dalam dunia kerja, seringkali orang yang sering menyepelekan waktu atau terlambat dianggap tidak dapat diandalkan karena dalam dunia kerja ketepatan waktu sangat dihargai.
3. Menurunnya rasa hormat terhadap orang lain
Ketika seseorang memilih terlambat ataupun jika disengaja, secara langsung ia menganggap bahwa waktu orang lain kurang penting dibandingkan waktunya sendiri. Hal ini tentunya menurunkan kepercayaan terhadap orang lain.
4. Meningkatnya kebiasaan buruk yang sulit diubah
Jika seseorang terus menyepelekan waktu, hal ini akan menjadi kebiasaan. Orang lain yang tidak terbiasa ngaret akan ada keinginan untuk memilih mengulur waktu karena seringkali dia dalam keadaan menunggu, dengan begitu budaya ngaret akan terus diwariskan jika tidak segera diubah.
Kebiasaan ngaret ini bisa kita hilangkan agar tidak semakin meluas dan menjadi budaya yang semakin kuat, ada beberapa cara menghilangkan kebiasaan ngaret :
• Menanamkan kesadaran sejak dini bahwa ngaret tidaklah baik untuk kedepannya. Sejak dini kita harus memberi wawasan bahwa menghargai waktu adalah bagian dari disiplin dan tanggung jawab juga menghargai waktu orang lain.
• Memanajemen waktu dengan baik sangat dipentingkan untuk merubah kebiasaan ngaret, seperti menghitung waktu yang digunakan saat perjalanan hingga kita sampai, menyiapkan alarm lebih awal agar kita bisa bersiap dengan tenang, hal itu dapat membantu agar lebih tepat waktu.
• Dalam dunia kerja atau akademik, diperlukan penerapan sanksi terhadap orang yang terlambat, hal itu dapat menghilangkan kebiasaan ngaret dan membantu membangun budaya disiplin.
• Dalam acara atau sebuah pertemuan, kita bisa memulai acara dengan tepat waktu tanpa menunggu orang yang terlambat, hal ini memberikan efek jera terhadap orang yang sering ngaret dan mendorong mereka bersikap disiplin.
• Mengubah pola pikir masyarakat yang berpikir bahwa ngaret adalah hal yang wajar, dengan menyatakan bahwa kebiasaan tersebut adalah bentuk ketidaksopanan dan ketidakprofesionalan. Hal itu, masyarakat akan lebih menghargai waktu.
Budaya ngaret harus segera dihilangkan sebelum semakin mengakar karena ngaret bukanlah hal yang harus dibanggakan. Kita harus membiasakan diri menghilangkan budaya ngaret agar membantu kita menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu kita dan waktu orang lain, tentunya menghilangkan kebiasaan buruk. Jika setiap individu mulai menghargai waktu maka masyarakat akan menjadi lebih produktif dan profesional.
Penulis : Seus Ajeng