Sumber gambar : Twitter @RAIkabith
Opini, Naraya News - Agustus telah berlalu, kini telah berganti dengan September. Bulan September dikenal sebagai bulan yang penuh tragedi. Bulan September merupakan bulan dimana banyak peristiwa kelam dimasa lalu dari awal hingga akhir bulan diisi oleh banyak kenangan buruk. Banyak sekali rentetan peristiwa non kemanusiaan terjadi di bulan September ini. Berikut beberapa deretan peristiwa kelam di bulan September.
Tragedi Pembantaian 1965-1966
Pada tahun 1965-1966 terjadi pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Akibatnya, lebih dari dua juta orang mengalami penangkapan sewenang-wenang, penahanan tanpa proses hukum, penyiksaan, perkosaan, kekerasan seksual, kerja paksa, pembunuhan, penghilangan paksa, wajib lapor dan lain sebagainya.
Tidak hanya korban, keluarga korban pun turut mengalami diskriminasi atas tuduhan sebagai keluarga PKI seperti kehilangan pekerjaan, dikucilkan, hingga kesulitan memperoleh pekerjaan.
Tragedi Tanjung Priok 1984
Tragedi ini merupakan salah satu peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) tingkat berat yang terjadi akibat aparat keamanan bertindak berlebihan dalam menghadapi aksi demonstrasi menolak penerapan Pancasila sebagai asas tunggal. Peristiwa tersebut menyebabkan 24 korban tewas, sedangkan 54 orang menderita luka-luka.
Tragedi Semanggi II 1999
Peristiwa ini bermula dari keputusan DPR mengesahkan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB). Akibatnya muncul aksi penentangan oleh mahasiswa karena UU PKB dinilai memberi keleluasaan bagi militer menentukan keadaan bahaya sesuai kepentingan militer. Tragedi tersebut berujung pada bergeraknya moncong senjata yang menyebabkan pejuang demokrasi Yun Hap tewas. Dari data Tim Relawan Kemanusiaan mencatat ada 11 orang tewas dan 217 orang luka-luka dalam tragedi itu.
Pembunuhan Munir 2004
Munir Said Thalib merupakan sosok pejuang demokrasi di Indonesia yang kematiannya termasuk kejahatan yang terencana dan sistematis. Munir dikenal sebagai sosok yang nekat dan berani menunjuk nama orang yang terlibat dalam kasus penculikan dan pelanggaran HAM masa lalu. Munir meninggal karena diracun di dalam pesawat ketika menuju Amsterdam untuk melanjutkan studi magisternya. Konspirasi pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir Said Thalib hingga saat ini masih belum mendapat titik terang. Negara hanya menghukum pelaku lapangan tanpa menyentuh aktor intelektual.
Aksi Reformasi Dikorupsi 2019
Ratusan mahasiswa bergerak menuju gedung DPR di kawasan Senayan, Jakarta Pusat untuk menyuarakan penolakan atas pengesahan revisi UU KPK dan rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Aksi ini bukan hanya terjadi di ibu kota saja, melainkan terjadi di daerah lainnya di Indonesia. Ketika masyarakat sebagai pemilik kedaulatan menunjukkan ketidaksetujuannya secara terbuka, justru dibalas oleh negara melalui aparat penegak hukumnya dengan tidakan yang brutal. Dampak dari kebrutalan tersebut menjadikan 5 orang masa aksi meninggal dunia.
Deretan tragedi diatas merupakan catatan kelam di bulan September yang pernah terjadi di masa lalu. Bulan September akan selalu menjadi hitam. Semoga kita dapat merawat ingatan sekaligus menolak lupa dan mendesak negara untuk segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu dengan mengedepankan prinsip-prinsip HAM yang menjunjung tinggi martabat korban. Mari kita mengenang, mengingat dan meneruskan perjuangan mereka yang sudah tiada demi membela apa yang menjadi hak mereka.
Penulis : GA
Editor : AH
Tags
opini