Forum Musyawarah BEM PTMA Zona III Tetapkan Pengurus Baru, BEM UMC Pegang Peran Strategis

 


NarayaNews – Forum Musyawarah Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (BEM PTMA) Zona III yang menghimpun delegasi dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat kembali melahirkan kepengurusan baru. Kegiatan yang berlangsung dalam rangkaian Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ini digelar di Aula Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) ASN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Bojongsari, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (28/6/2025).

Dalam forum tersebut, Abdullah Gimnastiar resmi ditetapkan sebagai Koordinator Daerah (Korda) Jawa Barat II, sedangkan Rizki Maulana Yusuf terpilih sebagai Koordinator Isu (Korsu) Lingkungan dan Agraria.

Gimnastiar, Presiden Mahasiswa UMC 2024/2025 menekankan bahwa kepengurusan baru harus membawa semangat persatuan dan kolaborasi. Ia juga menolak adanya sekat Jabar I dan Jabar II dalam struktur wilayah, karena menurutnya Jawa Barat adalah satu kesatuan yang kuat dan memiliki potensi besar.

“Kita adalah satu Jawa Barat. Tidak ada Jabar I atau Jabar II. Potensi kita besar karena memiliki universitas terbanyak di antara wilayah lain. Ini harus jadi kekuatan bersama,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh BEM PTMA untuk keluar dari ruang-ruang diskusi yang eksklusif dan mulai menyentuh isu-isu publik secara langsung, khususnya yang berdampak pada masyarakat.

Sementara itu, Rizki Maulana Yusuf, Presiden Mahasiswa UMC 2025/2026 dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya pemahaman dan respons strategis terhadap isu lingkungan dan agraria di wilayah Zona III. Ia menjelaskan bahwa isu-isu tersebut tidak bisa dilepaskan dari persoalan struktural yang kompleks.

Beberapa isu utama yang menjadi fokus kerja Korsu Lingkungan dan Agraria antara lain:

1. Konflik agraria yang melibatkan masyarakat dan korporasi.

2. Pengelolaan sampah yang belum optimal.

3. Eksploitasi sumber daya alam tanpa perhitungan jangka panjang.

4. Polusi udara yang mengancam kesehatan masyarakat.

5. Pencemaran air akibat limbah industri dan domestik.

Dalam strategi penanganannya, Rizki menekankan tiga pendekatan utama:

- Identifikasi dan analisis isu secara menyeluruh.

- Perencanaan strategis berbasis data dan realitas lapangan.

- Implementasi program melalui kolaborasi dan penguatan jejaring mahasiswa.

“Kami tidak ingin hanya menjadi pengamat, tapi juga aktor yang turun tangan memberikan solusi nyata terhadap persoalan-persoalan struktural yang menimpa masyarakat,” ujar Rizki.

Kepengurusan baru BEM PTMA Zona III diharapkan mampu menghadirkan gerakan mahasiswa yang lebih responsif, inklusif, dan berdampak. Dengan memperkuat jejaring antarkampus serta fokus pada isu-isu krusial seperti lingkungan dan agraria, mahasiswa Muhammadiyah diharapkan hadir sebagai garda terdepan perubahan sosial.


Penulis: Khotfiyana

Lebih baru Lebih lama