Semarak Pemilu Raya (PEMIRA) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) mulai terdengar. Sempat tertunda, akhirnya penyelenggara memastikan PEMIRA dilanjut. Ada hal baru pada penyelenggaraan PEMIRA tahun 2025 ini, yakni dengan menggunakan metode Electronic Vote (E-Vote). Pemungutan suara melalui metode E-vote ini akan dilangsungkan pada 21 Februari mendatang. Metode anyar ini akan menjadi kali pertama UMC menggelar PEMIRA dengan metode E-voting.
MEMPUNYAI LEMBAGA PENYELENGGARA DAN PENGAWAS
Proses Pemilihan Raya (PEMIRA) di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dikelola oleh dua lembaga khusus, yaitu Komisi Independen Pemilihan (KIP) yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemilu, serta Komisi Pengawasan Pemilihan Umum (KPPU) yang berfungsi sebagai pengawas jalannya pemilihan.
DIIKUTI OLEH 3 PARTAI MAHASISWA
Tiga partai mahasiswa turut serta dalam Pemilihan Raya UMC 2025, yakni Partai Perjuangan Mahasiswa, Partai Gema, dan Partai Cendikia Muda. Ketiga partai tersebut telah melewati proses verifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat oleh lembaga yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemilu.
TERDAPAT 2 PASLON PRESMA DAN WAPRESMA, SERTA 2 CALON KETUA LEGISLATIF
Dalam Pemira UMC 2025, terdapat dua pasangan calon untuk posisi Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, serta dua kandidat untuk jabatan Ketua Legislatif.
TIMELINE PEMIRA UMC 2025
Timeline PEMIRA UMC 2025 telah mengalami perubahan. Pendaftaran partai berlangsung pada 3-4 Februari, diikuti verifikasi pada 4 Februari. Pendaftaran calon dilakukan pada 11 Februari, dengan verifikasi calon dan dilanjut penetapan nomor urut calon.
Masa kampanye berlangsung 12-17 Februari, diikuti Debat Kampus 1 pada 18 Februari dan Debat Kampus 2 pada 19 Februari. Masa tenang ditetapkan pada 20 Februari, sebelum akhirnya pemilihan atau pencoblosan digelar pada 21 Februari. Hasil PEMIRA akan ditetapkan pada 22 Februari.
ALASAN MAHASISWA HARUS MEMILIH DI PEMIRA (PEMILIHAN UMUM RAYA)
1. Hak Suara Tidak Boleh Disia-siakan
Tidak memilih sama dengan menyerahkan keputusan masa depan kampus pada orang lain. Dengan memilih, kamu memastikan suaramu diperhitungkan.
2. Menguatkan Proses Demokrasi Kampus
Partisipasi aktif mahasiswa menciptakan demokrasi kampus yang sehat, di mana suara mayoritas benar-benar menentukan hasil.
3. Membentuk Pemimpin yang Bertanggung Jawab
Dengan partisipasi luas, pemimpin terpilih akan merasa bertanggung jawab karena mereka tahu dipilih oleh banyak mahasiswa yang berharap pada mereka.
4. Menunjukkan Kepedulian Terhadap Masa Depan Kampus
Dengan memilih, kamu menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap arah perkembangan organisasi mahasiswa dan kehidupan kampus.
5. Mendorong Perubahan yang Diinginkan
Pemimpin terpilih menentukan arah kebijakan dan kegiatan mahasiswa. Jika ingin perubahan, ikut memilih adalah langkah pertama.